IQRA' (QS Al Alaq). Hands on Science to Discover Allah's Sign. One who treads a path in search of knowledge has the path to paradise made easy by Allah (Riyadhus Shaleheen 245). Knowledge is not what is memorized but it is what benefits (Imam Syafi'ie). Knowledge is my companion with me in everywhere (Ali ra)
Monday, December 5, 2011
Third Session “Engagement”
Bagaimana cara kita memilih pasangan? Berdasarkan hadits nabi, ada empat hal yang menjadi dasar pertimbangan. Dengan kata lain menggunakan formula 1000, apakah itu? Angka 1 adalah factor agama, 0 yang pertama adalah keturunan, 0 yang kedua adalah kekayaan dan 0 yang terakhir adalah kecantikan. Jika dia mendapatkan ketiga 0 tanpa agama, berarti tidak memiliki nilai. Apabila dia memilih karena agama, keturunan maka dia mendapatkan 10 dan jika dia mendapatkan keempat-empatnya, maka dia akan mendapatkan 1000.
Hal penting bagi seorang perempuan dalam memilih calon suami yang potensial adalah karena agama dan akhlak. Selain itu, dia harus mengetahui bagaimana calon suaminya dalam memperlakukan keluarga, bergaul dengan kawannya, dan bagaimana dia dalam bekerja. Sekali lagi, factor agama harus menjadi prioritas yang utama.
Sedangkan laki-laki dalam memilih wanita karena keshalihan dan memiliki karakter internal beauty seperti baik hati, pemurah, humoris, pengertian, social. Selain itu, hendaknya mempertimbangkan pula tentang kesesuaian antar pasangan dari segi chemistry, intelektualitas, kelas social, umur dan saling pengertian.
Kita juga seharusnya memahami apa saja pertanyaan real yang diajukan kepada calon pasangan. Ada 49 contoh pertanyaan yang disimulasikan oleh DR Reeda untuk pasangan kita. Pertanyaan tersebut meliputi pertanyaan umum, keputusan dalam menikah, agama dan kehidupan Islami, jika hidup dalam minoritas Islam, profesi, kegiatan social, tempat tinggal, perencanaan anak, pendapatan, poligami dan budaya. Pertanyaan tersebut misalnya seperti apa yang kamu cari dari seorang perempuan, bagaimana peran orang tua dalam memilihkan pasangan bagi anaknya, apa harapan kamu agar dekat dengan Allah melalui pernikahan, bagaimana peranan Islam dalam kehidupanmu, bagaimana budaya berperan dalam kehidupanmu, bagaimana kamu memanfaatkan waktu, dimana kamu berencana tinggal, akankan suami dan istri bekerja di luar rumah, berapa jumlah anak yang kamu inginkan, bagaimana perbedaan seharusnya dapat diselesaikan, apa pandanganmu tentang poligami dan lain sebagainya. Diantara pertanyaan tersebut mungkin kelihatan tidak Islami, namun relevan dengan kenyataan situasi social hari ini. Kita sebaiknya tidak bertanya dengan pertanyaan yang bisa menimbulkan kesalahan besar.
Pada umumnya kesulitan dalam memilih pasangan dikarenakan oleh tiga faktor yaitu ekspektasi yang tidak realistic, kurangnya pelamar potensial dan tekanan dari orang tua dan keluarga.
Pertunangan, bagaimana Islam mengaturnya? Pertunangan hanyalah budaya, bukanlah berasal dari Islam. Tidak ada hak apapun di antara orang yang telah bertunang, mereka harus tetap menjaga interaksi selayaknya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim. Media yang ada di zaman sekarang baik seperti FB, email, chating, tweeter, BB dan yang lain berpotensi menjadi sarana komunikasi yang tidak Islami. Bagi yang bertunang, mereka harus tetap menjaga interaksi, tidak berkomunikasi yang melibatkan emosi, berkhalwat, bersentuhan dan hal lain yang dapat mendekatkan zina.
Bagaimana agar kita bisa mendapatkan Mr Right or Mrs Right? Yang harus diperhatikan adalah kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari luar. Proses ta’aruf harus dilakukan secara maksimal untuk mengetahui sebanyak-banyak informasi tentang pasangan kita. Bagi seorang laki-laki, dia tidak akan menghormati perempuan yang tidak menghormati dirinya sendiri. Bagi seorang perempuan, dia tidak akan terkesan pada laki-laki yang memiliki ego.
Resensi Workshop Orchards of Love “ Your guide to achieving peace & Serenity...The Right Way!” 3-4 Desember 2011 yang disampaikan oleh Syaikh DR Reeda Bedeir, Associate professor Al Azhar University dan trainer Al Maghribi Institute untuk area UK, Canada dan Malaysia. Acara dihadiri oleh 200 orang yang diselenggarakan oleh masjid SHAS IIUM, WAMY dan Al Futuwah ISTAC di IIUM.
Labels:
Conferences n Seminar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment