Monday, December 5, 2011

Fourth Session “Islam vs Culture in Marriage”



Secara general, ada dua kutub extreme dalam membahas masalah ini. Sebagian berpandangan bahwa hanya menerima pernikahan secara Islam dan meniadakan masalah budaya, namun di sisi lain ada sebagian yang hanya menerima budaya tanpa memasukkan unsur agama di dalamnya.

Sepatutnya antara budaya dan Islam dapat diseimbangkan. Perbedaan dalam budaya, misalkan beda Negara, bukanlah menjadi sesuatu yang menghalangi seseorang untuk menikah. Hal penting yang harus diperhatikan adalah komitmen keislaman pasangan, saling pengertian akan perbedaan budaya, menyaring dan hanya menerima budaya yang sekiranya tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Perbedaan yang mucul dalam pernikahan antara dua budaya biasanya adalah bahasa, mahar, kelas social dan teknis walimah. Namun perbedaan itu dapat ditanggulangi dengan saling pengertian dan komunikasi yang baik antara dua belah pihak yang kemudian hal itu akan menentukan kesuksesan dalam inter cultural marriage.

Resensi Workshop Orchards of Love “ Your guide to achieving peace & Serenity...The Right Way!” 3-4 Desember 2011 yang disampaikan oleh Syaikh DR Reeda Bedeir, Associate professor Al Azhar University dan trainer Al Maghribi Institute untuk area UK, Canada dan Malaysia. Acara dihadiri oleh 200 orang yang diselenggarakan oleh masjid SHAS IIUM, WAMY dan Al Futuwah ISTAC di IIUM.

No comments:

Post a Comment