Friday, November 25, 2011

Serba Serbi Bis Kota KL



Ada yang berbeda antara angkutan bis di Indonesia dan di Kuala Lumpur. Tepatnya, di KL menurut saya fasilitas lebih modern dan sistemnya lebih rapi daripada di Indonesia. Di negeri ini, angkutan umum disediakan oleh bis RapidKL yg merupakan representative dari pemerintah dan metrobus yang dimiliki oleh swasta.

Diantara perbedaan yang jelas diantara dua jenis bis itu adalah sopir bis RapidKL yang selalu berseragam, sedangkan metrobus tidak berseragam dan di rapidKL pembayaran transport menggunakan mesin atau dengan kartu Touch n Go sehingga tidak memerlukan kernet untuk menemani sopir. Sedangkan di metrobus, sopir ditemani oleh kernet yang bertugas mengambil ongkos dari para penumpang dengan mengedarkan tiket. Bus RapidKL lebih efisien, bahkan manfaat lain dari fenomena RapidKL adalah memiliki sangat kecil peluang bagi sopir untuk melakukan korupsi ongkos penumpang, lebih hemat serta ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan kertas untuk tiket penumpang. So, lebih efektif dan efisien bukan?

Berkaitan dengan ongkos transportasi antara RapidKL dengan metrobus bisa dikatakan tidak berbeda, mungkin karena sudah ada kesepakatan penentuan harga yang diatur oleh pemerintah. Tapi bagi saya, lebih memilih menggunakan bis RapidKL daripada metrobus karena lebih efisien dan nyaman. Apalagi kecenderungannya, bis RapidKL lebih cepat dibandingkan metrobus. Berapapun penumpang yang ada di RapidKL, sopir tetap melaju. Tapi kalau kita naik metrobus, sering lambat karena harus mencari dan menunggu hingga dirasakan cukup penumpang.

Ada lagi nilai plus bis di KL, yaitu baik metrobus maupun RapidKL dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) sehingga penumpang merasa nyaman. Apalagi, selama ini, ketika naik bis, penumpang tidak ada yang merokok dalam bis, luar biasa bukan?
Oia, bis di KL, setahu saya, jam operasionalnya dari pukul6 pagi hingga 11 malam. Bis RapidKl biasanya terdapat dua shift kerja yang dimulai dari pagi hingga malam. Namun metrobus biasanya lebih awal berhenti, saya jarang melihat metrobus beroperasi di malam hari.

Ada fenomena yang berbeda antara bis KL dengan Indonesia. Mungkin karena d KL situasi jalan dan lingkungan sekitar yang lebih rapi dibandingkan di Indonesia, maka banyak sopir bis dan kernet dari kalangan wanita. Bahkan khususnya, bis yang lewat di kampus saya yaitu metrobus 91, banyak diantaranya adalah wanita, ada yang berjilbab dan ada yang tidak, dan mayoritas mereka adalah orang Padang. Hal ini terlihat dari bahasa yang mereka gunakan selama bercakap di bis. Saya sering merasa kasihan khususnya bagi sopir RapidKl perempuan yang harus bekerja di malam hari, saya membayangkan begitu beresiko kerja sebagai sopir perempuan di malam hari, khususnya dari segi keamanan. Bagi saya, ini sebuah dilema. Meski lingkungan sekitar lebih aman dibandingkan di Indonesia, tapi posisi perempuan yang terbaik tetap menjadi manajer dalam keluarga, mengurusi keperluan domestic di rumah. Tapi saya tidak bisa menyalahkan, karena pada umumnya mereka berkerja adalah karena tuntutan ekonomi keluarga agar mereka survive.

Hal yang tidak lazimpun terlihat dari fenomena bis di KL. Saya menemukan sopir perempuan yang berpenampilan seperti laki-laki, sampai-sampai kawan-kawan saya menilai dia adalah seorang laki-laki. Bagaimana tidak, jika dia berambut pendek seperti laki-laki, bergaya dan berpenampilan persis laki-laki. Dan terdapat pula sopir laki-laki tetapi berdandan seperti perempuan, yaitu menggunakan bedak, berlipstik dan diikat rambutnya, innalillahi. Kurangnya kesadaran beragama, lingkungan yang membentuk maupun kelainan sejak lahir pribadi menjadi penyebab menjamurnya fenomena seperti itu di sekitar kita. Semakin menguatkan bukti bahwa saat ini tanda-tanda akhir zaman kian dekat, insya Allah.

Ala kulli hal, ada banyak sisi positif dari aktifitas bis di KL yang bisa diambil manfaatnya untuk diterapkan di Indonesia. Namun, sisi negativepun tidak dapat terelakkan, dari fenomena sopir-kernet perempuan maupun perempuan seperti laki-laki dan sebaliknya menjadi tantangan dakwah tersendiri bagi kita seorang muslim. Ya Allah, berikanlah kemudahan dan jalan bagi kami agar selalu menuju keridhaanMu...aamiin. By Yuni Yulia Farikha

No comments:

Post a Comment